Skip to content

Rhemafar 16 Mg 10 Kaplet

by PT. IFARS - DENGAN RESEP DOKTER
Original price Rp 11.900,00 - Original price Rp 11.900,00
Original price Rp 11.900,00
Rp 11.900,00
Rp 11.900,00 - Rp 11.900,00
Current price Rp 11.900,00

Penjelasan Singkat :


Harga yang tertera untuk 1 strip isi 10 kaplet

FARMAKOLOGI
Rhemafar (Methylprednisolone) adalah suatu glukokortikoid alamiah yang memiliki sifat penahan garam (Salt Retaining Properties) dan digunakan sebagai terapi pengganti pada defisiensi adrenokortikal. Methylprednisolone mempunyai efek antiinflamasi yang kuat terhadap berbagai kelainan sistem organ. Methylprednisolone bekerja dengan menduduki reseptor spesifik dalam sditoplasma sel yang responsif. Kompleks steroid ini berikatan dengan DNA yang kemudian mempengaruhi sintesis berbagai protein.

Penggunaan obat ini HARUS DENGAN RESEP DOKTER.

INFORMASI PADA KEMASAN :

BPOM No : DKL1109222004B1

Cara Pakai : Initial dosis bervariasi antara 4-48 mg/hari tergantung pada jenis dan beratnya penyakit, serta respon penderita. Bila telah diperoleh efek terapi yang memuaskan, dosis harus diturunkan sampai dosis efektif minimal untuk pemeliharaan. Pada situasi klinik yang memerlukan Methylprednisolone dosis tinggi termasuk multiplesklerosis: 160 mg/ hari selama 1 minggu, dilanjutkan menjadi 64 mg/hari selama 1 bulan menunjukkan hasil yang efektif.

Jika selama periode terapi dianggap wajar respon terapi yang diharapkan tidak tercapai, hentikan pengobatan dan ganti dengan terapi yang sesuai.

Setelah pemberian obat dalam jangka lama, penghentian obat sebaiknya dilakukan secara bertahap.

Pemberian obat secara ADT (Alternative-Day Therapy): adalah rejimen dosis untuk 2 hari diberikan langsung dalam 1 dosis tunggal pada pagi hari (obat diberikan tiap 2 hari sekali).

Tujuan dari terapi ini meningkatkan farmakologi pasien terhadap pemberian dosis pengobatan jangka lama (long-term pharmacologyc dose) untuk mengurangi efek-efek yang tidak diharapkan termasuk supresi adrenal pituitary, keadaan Cushinhoid, simptom penurunan kortikoid dan supresi pertumbuhan pada anak.

Usia lanjut: Pengobatan pada penderita usia lanjut, khususnya dalam jangka panjang harus direncanakan terlebih dahulu mengingat risiko yang besar dari efek samping kortikosteroid pada usia lanjut (khususnya osteoporosis, diabetes, hipertensi, rentan terhadap infeksi serta penipisan kulit).

Anak-anak (<12 tahun): dosis umum pada anak-anak harus didasarkan pada respon klinik serta kebijaksanaan Dokter klinik. Pengobatan harus dibatasi pada sosis minimum dengan periode yang pendek. Jika memungkinkan harus diberikan dalam dosis tunggal secara ADT.

Khasiat :

- Kelainan endokrin: Insufisiensi adrenokortikal (Hydrocortisone atau Cortisone merupakan pilihan pertama, kombinasi Methylprednisolone dengan mineralkortikoid dapat digunakan); adrenal hiperplasia kongenital; tiroid nonsupuratif; hiperkalemia yang berhubungan dengan penyakit kanker.

- Penyakit reumatik: sebagai terapi tambahan dengan pemberian jangka pendek pada rheumatoid arthritis, ankylosing spondilitis, bursitis akut dan subakut, acute nonspecific tenosynovitis, acute gouty arthritis, post-traumatic osteoarthritis dan epikonditis.

- Penyakit kolagen: Lupus eritematosus sistemik, acute carditis rheumatic, dan sistemik dermatomitosis (polimitosis).

- Alergi: seasonal atau perennial rhinitis allergic, penyakit serum, asma bronkial, rekasi hipersensitif terhadap obat, dermatitis kontak, dan dermatitis atopik.

- Penyakit mata: alergi korneal marginal, herpes zoster opthalmicus, konjungtivitis alergi, keratitis, chorioretinitis, neuritis optik, iritis, dan iridosiklitis.

- Penyakit pernafasan: sarkoidosis simptomatik, pulmonary tuberculosis pulminan atau diseminasi.

- Sistem saraf: eksaserbasi akut apada multiplesklerosis.

- Edema: menginduksi diuresis atau remisi proteinuria pada sindrom nefrotik.

- Gangguan saluran pencernaan: kolitis ulseratid dan regional enteritis.

Kontra indikasi : Methylprednisolone dikontraindikasikan pada infeksi jamur sistemik dan pasien yang hipersensitif terhadap komponen obat.

Perhatian :

- Penderita dalam keadaan stress memerlukan dosis Methylprednisolone yang lebih tinggi.

- Pemberian obat dalam jangka lama dapat menyebabkan katarak subskapsular, glaukoma, dan infeksi okuler sekunder yang berhubungan dengan jamur dan virus.

- Pemberian Methylprednisolone dosis tinggi dapat dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, retensi garam dan air, peningkatan ekskresi dan kalsium, serta menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi jamur, bakteri dan virus.

- Pemberian obat pada pasien tuberkulosis laten atau reaktivitas tuberkulin, harus disertai observasi lanjutan karena kemungkinan terjadi reaktivasi dari penyakit tersebut selama terapi jangka panjang, pasien harus diberi chemoprophylaksis.

- Pemberian pada wanita hamil dan menyusui harus mempertimbangkan besarnya manfaat dibandingkan risikonya.

Interaksi Obat :

- Pemberian Methylprednisolone bersama Cyclosporine meningkatkan efek penghambatan metabolisme dan terjadinya konvulsi pernah dilaporkan.

- Obat-obat yang menginduksi enzim hepatik seperti Phenorbatital, Phenytoin, dan Rifampicin dapat meningkatkan klirens Methylprednisolone sehingga untuk mendapatkan respon obat yang diharapkan diperlukan peningkatan dosis.

- Trolendomycin dan Ketoconazole menghambat metabolisme Methylprednisolone sekaligus menghambat klirensnya, akan tetapi pengukuran terhadap dosis harus dilakukan untuk menghindari toksisitas steroid.

- Methylprednisolone dapat meningkatkan klirens kronik Acetosal dosis tunggal, sehingga menurunkan kadar serum salisilat.

- Pemberian Aspirin bersama kortikosteroid harus diawasi pada pasien hypoprothrombopenia.

- Efek Methylprednisolone terhadap antikoagulan bervariasi umunya dapat menurunkan efek dari antikoagulan.

Efek Samping :

- Gangguan cairan/elektrolit, retensi cairan, hipokalemia alkalosis, kehilangan kalium, gagal jantung kongesif.

- Muskuloskeletal: Miopati steroid.

- Saluran pencernaan: pankreatitis, distensi abdominal, esofangitis ulseratif.

- Kenaikan enzim-enzim hati seperti ALT, AST, SGOT, dan alkali fosfatase.

- Dermatologi: gangguan penyembuhan luka, kulit yang tipis dan rapuh, critema pada wajah dan keringat bertambah.

- Neuropsikiatri: tekanan intrakanial bertambah, pseudotumor serebri.

Komposisi : Setiap kaplet mengandung Methylprednisolone 16 mg.

Cara Penyimpanan : Simpan pada suhu dibawah 30 celsius dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari cahaya matahari

Kemasan : 1 strip @ 10 kaplet

Diproduksi Oleh : PT. IFARS

Produksi : Indonesia

Disclaimer : Hasil dapat bervariasi antara individu tergantung berbagai faktor seperti usia, genetik, pola hidup, dan lain sebaginya

Expired : Expired Min > 3 Bulan

Diskusi Produk

Punya Pertanyaan ?

Menjadi yang Pertama untuk bertanya

Masukan Pertanyaan