Diprosone-Ov 0.05% Salep 10 G
Penjelasan Singkat :
Salep ini mengandung kortikosteroid betamethasone dipropoinate dengan sifat anti inflamasi, antipruritik, dan vasokonstriktif serta propylene glycol untuk meningkatkan penetrasi.
OBAT INI HARUS DENGAN RESEP DOKTER
INFORMASI PADA KEMASAN :
BPOM No : DKL9106603030A1
Cara Pakai :
- Oleskan tipis-tipis menutupi seluruh bagian yang sakit.
- Krim: sekali atau dua kali sehari, pagi dan malam hari.
- Salep: sehari sekali, pada pagi hari. Sesuai dengan kebijaksanaan dokter, DiPROSONE OV Salep dapat dipakai dua kali sehari, pada pagi dan malam hari.
- Pasien dengan psoriasis kronik yang sedikitnya telah mengalami perbaikan yang jelas atas lesi psoriatiknya (yaitu kurang lebin perbaikan = 80%) dengan DIPROSONE OV
- Salep dapat dipertahankan terhadap remisinya dengan suatu cara pemberian 'pulse' yang terdiri dari tiga pemakaian berturut-turut DIPROSONE OV Salep masing-- masing sampai 3,5 g, setiap dua belas jam (misalnya, pagi, sore, dan pagi berikutnya) pada bagian yang sebelumnya sakit sekali setiap minggu. Untuk maksud ini, salep harus dioleskan pada tempat lesi yang sebelumnya sakit dan diobati.
- Pasien yang sedang melakukan cara pemberian 'pulse' yang relaps harus dikembalikan ke cara pemakaian konvensional.
- Seperti halnya semua preparat kortikosteroid topikal yang sangat aktif, pengobatan harus dihentikan bila gangguan dermatologis telah teratasi.
Sesuai dengan respons klinis, lama terapi dapat bervariasi dari beberapa hari sampai jangka waktu yang lama. Namun, pengobatan jangan diteruskan selama lebin dari empat minggu tanpa mengevaluasi kembali pasien.
Khasiat : Untuk menyembuhkan manifestasi inflamasi dan pruritus dari psoriasis dan dermatoses lain yang responsif terhadap kortikosteroid yang resisten atau berat.
Kontra indikasi : Sensitivitas terhadap setiap komponen
Perhatian :
- Hentikan pengobatan bila teriadi ritasi atau sensitisasi.
- Bila ada infeksi, berikan terapi yang sesuai. Bila tidak segera terjadi respons yang menyenangkan, hentikan kortikosteroid sampai infeksi teratasi.
- DIPROSONE OV Krim telah terbukti menekan poros hipotalamus-pituitaria-adrenal (HPA) dengan pemakaian berulang 7 g/hari.
Setiap efek samping yang dilaporkan setelah pemakaian kortikosteroid sistemik, termasuk supresi kelenjar adrenal, juga dapat terjadi dengan kortikosteroid topikal, terutama pada bayi dan anak-anak.
- Pada 14 g per hari selama sembilan hari, DIPROSONE OV
- Salep terbukti menekan kadar kortisol dalam plasma setelah pemakaian berulang pada kulit yang, sakit pada pasien dengan psoriasis. Efek ini reversibel pada penghentian pengobatan. Pada 7 g per hari (dipakai 3,5 g dua kali sehari) selama 10 hari, DIPROSONE OV Salep terbukti menyebabkan penghambatan minimal dari poros hipotalamus-pituitaria-adrenal (HPA) bila digunakan setiap hari selama dua sampai tiga minggu pada pasien normal dan pada pasien dengan psoriasis dan dengan kelainan eksematosa. Dengan 6 sampai 7 g DIPROSONE OV Salep yang dipakai sekali sehari selama tiga minggu, tidak dijumpai penghambatan dari poros HPA yang bermakna pada pasien dengan psoriasis dan dermatitis atopik, seperti yang terukur oleh kadar kortisol dalam plasma dan kadar17-hydroxy-corticosteroid dalam urin 24 jam.
- Absorpsi sistemik dari kortikosteroid topikal pada umumnya akan meningkat dengan pemakaian formulasi kortikosteroid yang lebih poten, dengan pemakaian jangka panjang atau bila pengobatan pada area permukaan tubuh yang luas.
- Oleh karena itu, penderita yang menerima kortikosteroid topikal poten dosis besar, dan dipakai pada area permukaan tubuh yang luas harus dievaluasi secara berkala atas adanya tanda-tanda supresi poros HPA. Bila terjadi supresi poros HPA, harus diusahakan untuk menghentikan obat, mengurangi frekuensi pemakaian, atau menggantikannya dengan preparat kortikosteroid yang lebih rendah potensinya.
Pemulian fungsi poros HPA umumnya segera dan lengkap pada penghentian obat. Jarang terjadi tanda-tanda dan gejala-gejala putus obat karena kortikosteroid, yang memeriukan terapi kortikosteroid sistemik tambahan.
Efek Samping :
Efek samping lokal umum yang dilaporkan dengan terapi kortikosteroid topikal meliputi rasa gatal, rasa terbakar, iritasi, kulit kering, folikulitis, hipertrikhosis, erupsi yang menyerupai akne, hipopigmentasi, dermatitis perioral, dermatitis kontak alergik, maserasi kulit, atrofi kulit, strie, miliaria.
Reaksi merugikan sistemik, seperti penglihatan kabur, juga telah dilaporkan dengan penggunaan kortikosteroid topikal. Efek samping yang paling sering dari krim adalah rasa terbakar/pedih, kulit kering, pruritus dan iritasi sementara yang ringan sampai sedang, sementara untuk salep adalah folikulitis sementara yang ringan sampai sedang. Urtikaria, lesi bertambah merah, eritema bertambah, gatal, vesikulasi dan pruritus juga pernah dilaporkan dengan sale.
Efek samping yang jarang terjadi meliputi rasa tertusuk, kulit seperti biang keringat/kulit mengerut atau pecah-pecah, rasa panas, sisik laminar dan sisik perioral, ruam folikular, atrofi kulit, eritema dan telangiektasia untuk DIPROSONE OV Krim.
Reaksi sampingan yang jarang dilaporkan dengan pemakaian cara pemberian 'pulse' adalah hipertensi intermiten dan parestesia ringan.
Komposisi : Setiap gram krim atau salep mengandung 0.64 mg betamethasone, dipropionet setara dengan 0.5 mg betamethasone dalam dasar yang di ptilmalkan yang mengandung propylene glycol
Cara Penyimpanan : Simpan pada suhu dibawah 30C
Kemasan : Tube @ 10 gr
Diproduksi Oleh : PT Organon Pharma Indonesia
Produksi : Indonesia
Disclaimer : Hasil dapat bervariasi antara individu tergantung berbagai faktor seperti usia, genetik, pola hidup, dan lain sebaginya
Expired : Expired Min > 3 Bulan