• Dewasa : 500 mg, 3 - 4 kali/hari
• Anak-anak : 20 - 30 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi tiap 6 - 8 jam

- Demam tifoid, paratifoid, dan bakterimia yang disebabkan Salmonella sp 
- Infeksi H. Influenzae, terutama infeksi meningeal 
- Infeksi rickettsia
- Infeksi lymphogranuloma-psittacosis 
- Infeksi bakteri Gram negatif penyebab bakterimia-meningitis 
- Infeksi brucellosis
- Infeksi gonorrhea

- Pasien dengan riwayat hipersensitif terhadap thiamphenicol
- Pasien dengan gangguan fungsi hati atau ginjal yang berat

- Hanya digunakan untuk infeksi yang sudah jelas penyebabnya.
- Pada pemberian thiamphenicol dalam jangka panjang, periu dilakukan pemeriksaan hematologik beiiola.
- Pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal, peilu dilakukan penyesuaian dosis. 
- Pemberian obat dihentikan bila teijadi retikulositopenia, leukopenia, trombositopenia, ateiu anemia.
- Durasi pemberian sebaiknya tidak melebihi batas waktu yang ditentukan.
- Hati-hati pemberian pada ibu hamil dan menyusui karena thiamphenicol dapat menembus sawar darah plasenta dan dieksresikan melalui ASI. 
- Hati-hati pemberian thiamphenicol pada bayi baru lahir (2 minggu pertama) dan bayi prematur untuk menghindari timbulnya Sindrom Grey.
- Pemberian thiamphenicol dalam jangka panjang dapat menyebabkan tumbuhnya ,mikroorganisme yang tidak sensitif termasuk fungi dan bakteri.

- Diskrasia darah, seperti anemia aplastik, anemia hipopiastik, trombositopenia, dan granulositopenia
- Gangguan saluran pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare.
- Reaksi hipersensitif, seperti ruam, angioedema, dan urtikaria.
- Efek samping lain seperti sakit kepala, depresi mental, neuritis optik dan Sindrom Grey.

Tiap kapsul mengandung Thiamphenicol ........................................500 mg