Skip to content
Penanganan Pertama pada Penderita Asma : Langkah-Langkah Penting

Penanganan Pertama pada Penderita Asma : Langkah-Langkah Penting

Asthma atau asma adalah kondisi pernapasan kronis yang dapat menyebabkan penyempitan saluran udara, peradangan, serta gejala seperti sesak napas, mengi, dan batuk. Kondisi ini dapat sangat mengganggu kehidupan sehari-hari penderita, tetapi dengan penanganan yang tepat, gejala asma dapat dikendalikan dengan baik. Bagi penderita asma dan orang-orang di sekitarnya, penanganan pertama sangat penting dalam mengatasi serangan asma. Di bawah ini adalah langkah-langkah penting dalam penanganan pertama pada penderita asma:

1. Kenali Gejala Asma: Pertama-tama, penting untuk mengenali gejala asma. Gejala umum asma meliputi sesak napas, mengi (bunyi siulan saat bernapas), batuk, dan rasa tertekan di dada. Segera mencari tahu apakah seseorang memiliki riwayat asma atau gejala serupa akan membantu dalam penanganan yang cepat.

2. Tetap Tenang: Baik penderita asma maupun orang yang memberikan pertolongan pertama perlu tetap tenang. Panik dapat memperburuk serangan asma.

3. Bantu Penderita Duduk Tegak: Meminta penderita duduk tegak dengan bantuan bantal atau sandaran dapat membantu memudahkan pernapasannya.

4. Identifikasi Penderita: Pastikan Anda tahu identitas penderita asma. Ini dapat membantu dalam situasi darurat jika perlu memanggil bantuan medis.

5. Bantu Penderita Menggunakan Inhaler: Banyak penderita asma memiliki inhaler penyelamat yang berisi obat bronkodilator seperti albuterol. Bantu penderita menggunakan inhaler sesuai instruksi dokter. Biasanya, ini melibatkan mengocok inhaler, meminta penderita untuk mengambil napas dalam-dalam, menekan inhaler, dan menahan napas selama beberapa detik. Inhaler membantu melebarkan saluran udara yang menyempit.

6. Hitung Napas: Minta penderita untuk menghitung napasnya. Ini dapat membantu mengurangi kecemasan dan fokus pada pernapasannya. Biasanya, teknik hitung napas melibatkan mengambil napas perlahan-lahan melalui hidung selama empat detik, menahan napas selama empat detik, dan mengeluarkan napas perlahan-lahan melalui mulut selama empat detik.

7. Hubungi Layanan Medis Darurat: Jika gejala tidak membaik setelah penggunaan inhaler pertama atau dalam beberapa menit, atau jika gejala menjadi lebih parah, segera hubungi layanan medis darurat. Asma yang tidak terkontrol dapat mengancam jiwa.

8. Tetap Monitor Penderita: Setelah pemberian pertolongan pertama, tetap monitor penderita asma untuk memastikan gejala tidak kambuh lagi. Jika gejala kembali, inhaler dapat digunakan lagi sesuai instruksi.

9. Cari Tahu Pemicu Asma: Penderita asma dan dokter biasanya bekerja sama untuk mengidentifikasi pemicu asma. Ini bisa termasuk alergen seperti serbuk sari atau bulu hewan, infeksi pernapasan, polusi udara, atau aktivitas fisik. Menghindari pemicu-pemicu ini dapat membantu mencegah serangan asma.

10. Pertimbangkan Rencana Tindakan Darurat: Beberapa penderita asma memiliki rencana tindakan darurat yang dikembangkan bersama dokter. Rencana ini menjelaskan langkah-langkah yang harus diambil saat gejala asma memburuk. Pastikan penderita asma memahami dan mengikuti rencana ini.

11. Hindari Merokok: Penting untuk menghindari paparan asap rokok dan asap tembakau, karena ini dapat memperburuk gejala asma.

Penanganan pertama yang cepat dan tepat pada serangan asma adalah kunci untuk menghindari komplikasi serius. Namun, penting untuk diingat bahwa serangan asma yang parah memerlukan perhatian medis segera. Selalu berkonsultasi dengan dokter untuk pengelolaan asma jangka panjang dan rencana darurat yang sesuai untuk penderita asma.

Previous article Hipoglikemia: Pengertian, Gejala, dan Cara Penanganannya