Skip to content

Santibi Plus 10 Tablet

Sold out
Original price Rp 10.100,00 - Original price Rp 10.100,00
Original price Rp 10.100,00
Rp 10.100,00
Rp 10.100,00 - Rp 10.100,00
Current price Rp 10.100,00

Harga yang tertera untuk 1 strip isi 10 tablet

FARMAKOLOGI
SANTIBI PLUS
Ethambutol pada dosis yang direkomendasikan bekerja secara bakteriostatik terhadap basil tuberkulosis, juga terhadap bakteri yang resisten terhadap antimikobakteri lainnya, dengan cara menghambat sintesis dinding sel dengan mencegah penggabungan asam mikolat. Ethambutol mengurangi terjdinya resistensi kuman terhadap isoniazid apabila kedua obat ini diberikan bersamaan.

Isoniazid merupakan bakterisida yang secara aktif menghambat pertumbuhan Bacillus tuberculosis baik secara in vitro maupun in vivo dengan cara menghambat biosintesis asam mikolat yang merupakan komponen utama dinding sel Mycobacterium tuberculosis. Resistensi terhadap isoniazid dapat terjadi dengan cepat jika digunakan dalam pengobatan tunggal terhadap penyakit yang disebabkan mikrobakteria.
Pyridoxine Hydrochloride untuk mencegah neuritis perifer yang disebabkan pemakaian isoniazid.

Penggunaan obat ini HARUS DENGAN RESEP DOKTER.

INFORMASI PADA KEMASAN :

BPOM No :DKL7822211110A1

Cara Pakai :

- Disesuaikan dengan berat badan.

- Untuk pengobatan pertama dan profilaksis diberikan dosis tunggal ethambutol 15 mg/kg berat badan per hari dan isoniazid 300 mg/hari.

- Untuk pengobatan ulang 60 hari pertama diberikan dosis tunggal ethambutol 25 mg/kg berat badan per hari dan isoniazid 300 mg/hari.

- Pyridoxine Hydrochloride:
Dosis lazim adalah 15-50 mg/hari.
Pada pemakaian isoniazid dosis tinggi atau pada penderita neuritis perifer, maka dosis Pyridoxine Hydrochloride adalah 100-300 mg/hari.

- Sebaiknya diberikan dalam keadaan perut kosong.

Khasiat : Untuk pengobatan tuberkulosa yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.

Kontra indikasi :

- Neuritis optik.
- Hipersensitif terhadap salah satu komponen dalam SANTIBI PLUS.

Perhatian :

- SANTIBI PLUS tidak dianjurkan untuk anak-anak dibawah 13 tahun.

- Sebelum pengobatan dianjurkan untuk memeriksakan mata terlebih dahulu.

- Apabila terjadi perubahan ketajaman visual harus segera ke dokter.

- Pemberian harus segera dihentikan, apabila terjadi gangguaan penglihatan.

- Pada pengobatan jangka panjang pemeriksaan fungsi organ harus dilakukan secara periodik termasuk ginjal, hati, hematopoietik.

- Hati-hati pemberian pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal. Pada penderita ini harus ada penyesuaian dosis.

- Data-data yang menunjang keamanan pemakaian Ethambutol pada wanita hamil dan menyusui belum diketahui.

Efek Samping :

Ethambutol:
- Efek samping yang perlu diperhatikan adalah toksisitas okuler yang berhubungan dengan dosis dan lamanya pengobatan.

- Neuritis retrobulbar bilateral dapat terjadi dengan gejala:
- Terjadi penurunan ketajaman penglihatan.
- Kehilangan kemampuan membedakan warna.
- Penyempitan lapangan pandang.

- Efek samping lain yang dilaporkan:
Reaksi anafilaktik, pruritus, dermatitis, anoreksia, nyeri abdomen, demam, nyeri sendi, gangguan gastrointestinal, malaise, sakit kepala, pusing, gelisah.

- Walaupun jarang, dapat timbul rasa kaku dan kesemutan pada ekstremitas yang disebabkan oleh neuritis perifer.

Isoniazid:
- Neuritis perifer, neuritis optik yang biasanya reversibel, optik neuropati, konvulsi.
- Reaksi hipersensitif.
- Gangguan gastrointestinal.

Komposisi : Tiap tablet mengandung:
Ethambutol Hydrochloride...........250 mg
Isoniazid (INH).............................100 mg
Pyridoxine Hydrochloride.................6 mg

Cara Penyimpanan : Simpan pada suhu dibawah 30 celsius

Kemasan : 1 Strip @ 10 tablet

Diproduksi Oleh : PT SANBE FARMA

Produksi : Indonesia

Disclaimer : Hasil dapat bervariasi antara individu tergantung berbagai faktor seperti usia, genetik, pola hidup, dan lain sebaginya

Expired : Expired Min > 3 Bulan

Diskusi Produk

Punya Pertanyaan ?

Menjadi yang Pertama untuk bertanya

Masukan Pertanyaan