Artikel kesehatan

Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan serius yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan protein dalam urine setelah usia kehamilan 20 minggu. Gejalanya bisa berupa sakit kepala berat, pembengkakan, gangguan penglihatan, dan nyeri perut atas. Kondisi ini berisiko berkembang menjadi eklamsia yang mengancam nyawa ibu dan janin.
Faktor risiko meliputi kehamilan pertama, usia ibu ekstrem, kehamilan kembar, serta riwayat penyakit tertentu. Pencegahan dapat dilakukan melalui pemeriksaan rutin, pola makan sehat, olahraga ringan, dan pengelolaan berat badan. Deteksi dini dan perawatan yang tepat sangat penting untuk menjaga keselamatan ibu dan bayi.

Nebulizer dan inhaler adalah dua alat yang umum digunakan untuk mengantarkan obat langsung ke paru-paru dalam terapi gangguan pernapasan seperti asma dan PPOK. Nebulizer bekerja dengan mengubah obat cair menjadi uap yang dihirup, sehingga cocok untuk anak-anak, lansia, atau pasien yang kesulitan mengatur napas. Sementara itu, inhaler menawarkan kepraktisan dan kecepatan hanya perlu beberapa detik untuk menghirup obat, sehingga sangat ideal untuk kondisi darurat atau penggunaan di luar rumah. Meskipun keduanya memiliki kelebihan masing-masing, efektivitas penggunaannya sangat bergantung pada kondisi, usia, dan kemampuan pasien. Dalam banyak kasus, dokter bahkan merekomendasikan penggunaan keduanya: inhaler untuk mengatasi serangan mendadak, dan nebulizer untuk terapi rutin di rumah. Maka dari itu, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis agar Anda bisa memilih alat yang paling sesuai dengan kebutuhan terapi pernapasan Anda.

Demensia dan Alzheimer adalah gangguan otak yang menyebabkan penurunan daya ingat dan fungsi kognitif, terutama pada lansia. Deteksi dini sangat penting karena dapat memperlambat perkembangan penyakit, memungkinkan pengobatan lebih efektif, dan membantu perencanaan hidup yang lebih baik. Gejala awal seperti mudah lupa, bingung waktu atau tempat, dan perubahan perilaku sebaiknya tidak diabaikan. Dengan pola hidup sehat, stimulasi otak, dan pemeriksaan rutin, risiko dapat dikurangi. Langkah kecil untuk mengenali gejala dan berkonsultasi sejak awal bisa membawa dampak besar bagi kualitas hidup penderita dan keluarga.

Mikrobioma usus adalah kumpulan mikroorganisme yang hidup di saluran cerna dan berperan penting dalam kesehatan fisik dan mental. Mikrobioma ini bisa memengaruhi suasana hati karena menghasilkan neurotransmitter seperti serotonin, dan juga berperan dalam pengaturan berat badan dengan memengaruhi nafsu makan, metabolisme, serta penyerapan energi.
Ketidakseimbangan mikrobioma (dysbiosis) dikaitkan dengan gangguan mood seperti depresi, serta obesitas. Untuk menjaga kesehatannya, penting mengonsumsi makanan tinggi serat (prebiotik), makanan fermentasi (probiotik), menghindari antibiotik yang tidak perlu, membatasi gula, serta menjaga pola hidup sehat.

Hepatitis B dan C adalah infeksi virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan penyakit kronis, sirosis, hingga kanker hati. Hepatitis B lebih mudah menular karena bisa menyebar melalui cairan tubuh (termasuk secara seksual), darah, dan dari ibu ke bayi. Sementara itu, Hepatitis C terutama menyebar melalui darah dan lebih jarang menimbulkan gejala pada awal infeksi.
Hepatitis B belum bisa disembuhkan total, tetapi dapat dikontrol dengan obat antivirus. Sedangkan Hepatitis C kini dapat disembuhkan secara penuh menggunakan terapi antiviral modern dengan tingkat kesembuhan lebih dari 90%.
Pencegahan Hepatitis B bisa dilakukan melalui vaksinasi, sedangkan Hepatitis C belum memiliki vaksin sehingga pencegahan berfokus pada menghindari kontak darah yang tidak aman.
Deteksi dini sangat penting karena banyak penderita tidak menyadari telah terinfeksi hingga kondisi menjadi kronis. Tes hepatitis disarankan bagi orang dengan faktor risiko seperti ibu hamil, pengguna narkoba suntik, atau mereka yang pernah menerima transfusi darah sebelum 1992.

GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kondisi naiknya asam lambung ke kerongkongan yang makin sering dialami di era modern. Pola makan tidak teratur, konsumsi makanan pemicu, kurang olahraga, dan stres merupakan faktor utama yang memperparah kondisi ini. Meskipun stres tidak secara langsung menyebabkan GERD, ia memperburuk gejala dan mengganggu fungsi sistem pencernaan.
Perubahan gaya hidup seperti makan teratur, mengelola stres, aktif bergerak, dan menghindari kebiasaan buruk bisa membantu meredakan gejala GERD secara alami. Jika gejala berlangsung terus-menerus, konsultasi ke dokter sangat dianjurkan untuk mencegah komplikasi lebih serius.

Obat over-the-counter (OTC) adalah obat yang bisa dibeli tanpa resep, cocok untuk mengatasi keluhan ringan seperti flu, sakit kepala, atau maag. Obat ini praktis dan mudah didapat, tapi tetap memiliki risiko seperti salah dosis, efek samping, atau interaksi obat yang tidak disadari.
Obat resep hanya bisa diberikan oleh dokter setelah pemeriksaan. Biasanya digunakan untuk kondisi serius atau kronis, dengan dosis dan penggunaan yang diawasi ketat oleh tenaga medis.
Kesimpulannya, OTC bisa aman jika digunakan dengan bijak untuk gejala ringan. Namun, untuk kondisi yang berlanjut atau berat, obat resep jauh lebih aman karena berdasarkan diagnosis dan pengawasan medis.
Selalu baca aturan pakai, hindari menyalahgunakan obat, dan jangan ragu konsultasi ke dokter atau apoteker saat ragu.

Polusi udara kini menjadi ancaman serius bagi kesehatan, terutama bagi paru-paru. Paparan partikel halus seperti PM2.5 dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan, infeksi saluran napas, hingga penyakit kronis seperti kanker paru-paru. Untuk melindungi diri dari dampak buruk ini, penting untuk mengambil langkah pencegahan, seperti menggunakan masker N95 atau KF94 saat kualitas udara sedang buruk, serta membatasi aktivitas di luar ruangan, terutama pada jam sibuk. Di rumah, menjaga kualitas udara juga penting dengan menggunakan air purifier, memperbanyak ventilasi, dan menanam tanaman penyaring udara. Pola makan juga berperan besar makanan tinggi antioksidan dan asupan air yang cukup membantu membersihkan saluran pernapasan secara alami. Selain itu, hindari asap rokok dan polusi dalam ruangan seperti dari pembakaran sampah atau pengharum berbahan kimia. Aktivitas fisik yang teratur dan latihan pernapasan dapat memperkuat fungsi paru-paru, sementara pemeriksaan kesehatan rutin membantu mendeteksi masalah lebih dini. Dengan menerapkan kebiasaan ini, Anda dapat menjaga paru-paru tetap sehat dan mengurangi dampak negatif dari polusi udara.

Sinar matahari bukan hanya sumber cahaya, tapi juga sumber kesehatan alami yang sering kita lupakan. Paparan sinar matahari pagi membantu tubuh memproduksi vitamin D, yang penting untuk kekuatan tulang, imun tubuh, dan energi harian. Selain itu, sinar matahari juga meningkatkan kadar serotonin, hormon yang berperan besar dalam menjaga suasana hati dan fokus.

Sayangnya, gaya hidup modern mulai dari bekerja di dalam ruangan, kurang aktivitas luar ruangan, hingga bangun siang membuat banyak orang kekurangan paparan cahaya alami. Akibatnya, muncul berbagai masalah seperti kelelahan, mood swing, hingga gangguan mental ringan.

Solusinya sederhana: berjemur di pagi hari selama 10–15 menit, buka jendela rumah, dan lebih aktif di luar ruangan. Dengan begitu, tubuh dan pikiran bisa kembali seimbang tanpa perlu cara yang rumit.